Penayangan bulan lalu

Kamis, 28 Mei 2015

Perkenalkan, Nama Saya Ina Pebriyatun

     
Percayalah, pemirsaaaahh....aku ngga ada di foto ini karena aku ngga tau ada artis berkunjung ke Museum dan saat itu pastilah aku lagi asyik di depan komputer.

Terus kenapa aku posting foto ini? Karena suka aja kalo ngeliat Ine Febriyanti yang berpenampilan begitu simpel dan kalem. Karena cantik ga harus menor bukan? Ya sudahlah....gaya Ine memang gue banget. Patut aku contoh. Suka sama rumahnya juga karena pernah tayang di program Rumah Unik di salah satu stasiun tv swasta nasional. Rumahnya back to nature banget dimana tiap ruangan dipisahkan oleh halaman berumput hijau dan pepohonan bertajuk lebar. Apalagi dia juga hobi yoga dan meditasi, like I wanna be hahaha....

So, panggil aku Ina Pebriyatun yang selalu mengira dirinya adalah kembaran dari Ine Febriyanti ;p

Seragam Baru, Semangat Juga Harus Baru Yaaaaa !!!


Taraaaaaaa.....cakep ngga seragamnya? Ini sebenernya juga foto agak lama tapi percayalah....ini seragam yang biasa dipake pegawai Museum Majapahit tiap hari Rabu selama beberapa bulan ini :p. So, kalian kalo berkunjung ke sini hari itu, kalian akan liat baju motif songket warna biru berpadu warna ungu buat yang perempuan, kalo yang laki-laki cukup warna biru aja. Warna nya keliatan fresh....se fresh wajah wajah penghuni nya hahahaha.....

Rabu, 27 Mei 2015

My First Firewalk

Ini foto sebenernya udah kadaluarsa sih, sekitar 8 tahun yang lalu pas aku masih kerja di Yayasan Kaliandra S.E.J.A.T.I Prigen Pasuruan. Tempatnya sejuk dan tenang karena berada di lereng Gunung Arjuno, di ketinggian sekitar 750 mdpl. Nah, aku dulu kerja sebagai fasilitator program kegiatan yang jadi core bussines nya Kaliandra saat itu. Ada macem-macem program yang disediakan misalnya Outbound Training, Ekowisata, Pendidikan Lingkungan Hidup, Pendidikan Budaya. Kalo jadi fasilitator program ya kudu bisa menguasai semua walaupun nantinya juga dituntut untuk lebih mendalami salah satu bidang. Nah, kalo yang di foto ini aku lagi nyoba Firewalk yang menjadi salah satu atraksi dalam kegiatan Outbound Training (OT). Firewalk biasanya dilakukan malam hari. Ya iya lah, ga seru kayaknya kalo dimainkan siang-siang bolong. Waktu itu, aku cuma bantu-bantu program OT nya Mister Anam. Nama aslinya Ahmad Anam tapi aku suka manggil Mister Anam karena dia juga pengajar bahasa Inggris bagi anak-anak lokal di sekitar Kaliandra. Mister Anam waktu itu adalah trainer andalan OT. Berhubung aku saat itu masih baru kerja beberapa hari, jadilah aku wajib mencoba Firewalk hahahaha, setengah dikerjain juga sih sebenernya sama mas Heri.


Apaan sih Firewalk?
Fire artinya api, walk artinya jalan. So, jalan di atas api. Haaaah??? Yups...emang bener kok, peserta disuruh jalan di atas bara api sambil meneriakkan kata-kata motivasi yang aku lupa apa istilah sebenernya. Pokoknya peserta kudu ngomong ini keras-keras sambil meyakinkannya di dalam hati. AKU BISA, AKU HARUS BISA, AKU PASTI BISA!!!!! Setelah teriak, baru deh jalan. Nyampe finish, kaki langsung dicelupkan ke seember air dingin. Uuuuhhhh legaaaaaa rasanya.

Gimana rasanya?
Hahahaha....panas dan clekit clekit sebenernya. Tapi untung ada Aloe Vera alias Lidah Buaya yang siangnya udah teman-teman siapkan buat yang sudah nyoba jalan di atas api. Agak sedikit kemerahan di kaki  memang tapi itu biasa dan bukan sesuatu yang membahayakan. Bahkan bagi teman-teman yang sudah baik melakukannya, kaki ngga merasakan apa-apa, seperti jalan biasa aja. Intinya kita ga boleh panik. Kalo panik bisa gosong barangkali, jadi kaki bakar.

So, dari kegiatan ini aku bisa tarik pelajaran bahwa pikiran itu berpengaruh besar terhadap hasil kerja kita. Positif thinking, keberanian, yakin dan percaya bahwa kita bisa melampaui tantangan dan hambatan yang sepertinya mustahil untuk kita lalui.
Makanya kalo pas lagi ada sesuatu yang ngga enak banget di pikiran, aku langsung ngomong AKU BISA, AKU HARUS BISA, AKU PASTI BISA!!!!. Tanpa Firewalk tentunya hahahaha....,ya bisa sih...ntar pinjem ke tukang sate deket rumah hahahaha.

Si Nduk dan Si Thole

Namanya Lintang dan Ranu tapi aku sering memanggilnya Nduk dan Thole atau Mbak dan Adik, tergantung suasana hati Simboknya hahahahah. Mereka punya karakter yang berbeda satu sama lain dan mewarisi perpaduan karakter Pak e dan Simbok nya. Nduk sifatnya pendiam, sensitif tapi wataknya kaku dan keras sedangkan Thole anak yang usil, lucu dan pringisan. Thole adalah sumber tawa di keluarga kami.


Lintang Althaf Prasanti lahir Selasa Wage tanggal 17 Maret 2009 melalui proses persalinan yang cukup dramatis. Satu tahun setengah kemudian adiknya lahir dan diberi nama Gagarwigar Ranu Dhawy pada tanggal 24 September 2010 tepat di hari pasaran Jumat Kliwon. Nama kedua anakku mengandung bahasa Jawa, Sanskerta dan Arab. Lintang artinya bintang, Althaf artinya kelembutan sedangkan Prasanti artinya perdamaian sehingga kalo disambung-sambung, diartikan lalu timbul sebuah harapan bahwa Nduk akan tumbuh menjadi sosok penerang/pemimpin yang mempunyai sifat lembut dan penuh damai.

Nah, kalo Si Thole namanya Gagarwigar Ranu Dhawy. Gagarwigar artinya bulan purnama, Ranu berasal dari kata Ranu Kumbolo, sebuah danau di Gunung Semeru sedangkan Dhawy artinya bersinar. Thole memang lahir tepat tengah malam pas bulan purnama makanya Eyang Kakung nya memberi nama seperti itu. Eyang Kakung ini mbelingan, mau nya kasih nama ke cucu laki-laki aja hahahaha. So, kalo dirangkai jadilah bulan purnama yang bersinar di atas danau. Nama adalah doa, semoga Thole tumbuh menjadi orang yang tenang dan mengayomi.



Pagi Bersih di Museum Majapahit

Ini nih....beberapa "ritual" yang harus dilakukan oleh pegawai Museum Majapahit setiap paginya. Ada yang bersih-bersih di dalam ruangan, baik menyapu maupun mengepel. Dan ada juga yang motongin rumput biar taman jadi bagus, ada juga nyapu di halaman parkir, halaman samping dan belakang. Semua harus keliatan bersih. Kalo bersih dan indah, kan pengunjung bisa betah. Iya kan? hehehehe